• Debora

    Urapan

  • Traffic

    free counters
  • Meta

  • Blog Stats

    • 500 hits

Perlunya kekudusan saat berdoa

[Available in English Version below]

Perlunya berdoa dalam kekudusan

Banyak orang sudah berdoa tetapi tidak menerima jawaban Tuhan. Tidak sedikit orang berdoa untuk seorang yang sakit, namun kesembuhan tidak terjadi juga. Sebagian orang lagi berdoa untuk masalah-masalahnya, tetapi doanya laksana hilang lenyap terbawa angin. Lalu orang mulai bertanya: di manakah Tuhan? Mengapa Ia tak mau menjawab? Atau sebenarnyakah Tuhan memang tidak ada? Doa seperti itu, dan pertanyaan-pertanyaan serupa sepertinya banyak dijumpai pada orang-orang yang belum mengenal Tuhan dengan baik, bahkan sekalipun mereka adalah orang-orang Kristen.

“Umat-Ku binasa karena tidak mengenal Allah, karena engkaulah yang menolak pengenalan itu,… dan karena engkau melupakan pengajaran Allahmu, … (Hosea 4:6)

Ayat tersebut menjelaskan perlunya umat Tuhan untuk mengenal Dia, untuk memahami sifat-Nya, untuk memahami hukum-hukum-Nya, supaya kita dapat hidup dan mengalami kegenapan janji-Nya.

Berdoa adalah berbicara kepada Bapa Surgawi; selain menaikkan permohonan, kita juga memuji-Nya, memuja-Nya, mengagungkan kebesaran-Nya dan mengucap syukur karena segala kebaikan-Nya dan karena semua perbuatan ajaib yang telah dilakukan-Nya atas kita. Tetapi satu hal yang harus selalu kita ingat adalah ini: bahwa Bapa Surgawi itu Kudus (Imamat 11:44), dan seseorang yang tidak kudus adalah menjijikkan di hadapan-Nya.

Sebab sekalipun seseorang berdoa dengan melolong-lolong, dengan linangan air mata, bahkan dengan mengucurkan darahnya, tetapi jika ia tidak mau menyadari kesalahannya dan tidak mau bertobat dari semua dosanya, maka Tuhan juga akan menutup telinga-Nya dan tidak akan menolongnya (Yes 59:1-3) karena seorang pendosa yang tidak mau bertobat adalah najis bagi-Nya.

Yesaya 59:1-3 berkata:

1 Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan  pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar;
2 tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu.
3 Sebab tanganmu cemar oleh darah dan jarimu oleh kejahatan; mulutmu mengucapkan dusta, lidahmu menyebut-nyebut kecurangan.

Inilah salah satu hal yang dapat menjadi penyebab doa seseorang menjadi terhalang. Tetapi masih ada hal lain yang juga dapat menjadi penghalang doa:

“Dan jika kamu berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang di sorga mengampuni kesalahan-kesalahanmu” (Markus 11:25).

Ayat itu mengajar kita, bahwa setiap orang yang belum mau mengampuni sesamanya, maka dosanya juga belum diampuni Tuhan, karena itu ia masih berdosa, ia masih menjijikkan di hadapan Tuhan. Itulah salah satu hal lain yang bisa menghalangi doa.

Jika dalam hal berdoa, kita sudah mengawali dengan cara yang benar, maka langkah berikutnya adalah melakukan doa dengan segenap hati , dengan mengarahkan segenap hati, pikiran dan akal budi kita kepada Pribadi-Nya, dan menaikkan setiap pujian, pengagungan, pemujaan dan ucapan syukur yang keluar dari hati dan dengan sepenuh-penuh kesadaran dan kesungguhan, maka Bapa Surgawi akan menyambut doa kita dengan kedua tangan-Nya yang terbuka.

Dijauhkanlah kita dari cara berdoa seorang munafik yang disindir Tuhan melalui ayat ini:

Dan Tuhan telah berfirman: “Oleh karena bangsa ini datang mendekat dengan mulutnya dan memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya menjauh dari pada-Ku, dan ibadahnya kepada-Ku hanyalah perintah-perintah manusia yang dihafalkan,…” (Yesaya 29:13)

Berdoa dalam kekudusan, dan dilakukan dengan cara yang benar, akan memastikan kita memasuki hadirat-Nya, di mana pintu-pintu berkat telah terbuka, sehingga kita dapat menerima baik berkat-berkat rohani, berkat jasmani (kesehatan, kesembuhan) maupun berkat materi.

21 Maret 2010, by  Abraham Hari Endarwanto.

The Importance of Prayer in the Holiness

Many people have prayed but received no answer from God. Too many people praying for someone in pain, but healing does not happen too. Some people again prayed for problems, but his prayer vanished like the wind. Then people began to ask: where was God? Why he did not want to answer? Whether in fact there is no God? Such prayer, and similar questions seem more common in people who do not yet know God better, even though they are Christians.

“My people are destroyed for lack of knowledge: because thou hast rejected knowledge, I will also reject thee, that thou shalt be no priest to me: seeing thou hast forgotten the law of thy God, I will also forget thy children.” (Hosea 4:6)

This verse describes us that God’s people need to know Him, to understand Him, to understand His laws, so that we can live and experience the fulfillment of His promise.

Praying is talking to Heavenly Father, other than to request anything from him, we also praise Him, adore Him, glorify His greatness and give thanks for all his goodness and for all who have done miraculous deeds Him for us. But one thing we must always remember is this: that our Heavenly Father’s Holy (Leviticus 11:44), and someone who is not sacred is disgusting in His presence.

For even if a person prays with howling, with tears, even with blood gushing, but if he did not admit his mistake and refused to repent of all sins, then God will also cover his ears and would not help him because of an unrepentant sinner is odious to him.

Isaiah 59:1-3 say:

1 Behold, the LORD’S hand is not shortened, that it cannot save; neither his ear heavy, that it cannot hear:
2 But your iniquities have separated between you and your God, and your sins have hid his face from you, that he will not hear.
3 For your hands are defiled with blood, and your fingers with iniquity; your lips have spoken lies, your tongue hath muttered perverseness.

This is one thing that can cause someone to be hindered prayer. But there are other things that also can be a barrier prayer:

“And when ye stand praying, forgive, if ye have ought against any: that your Father also which is in heaven may forgive you your trespasses.” (Mark 11:25).
The verse teaches us that every person who has not been willing to forgive his neighbor, then he also did not have his sins forgiven by God, he is still disgusting to God. That’s one other thing that can hinder his prayer.

If in the case of prayer, we’ve started the right way, then the next step is to perform the prayer with all your heart, by directing all our hearts, minds and our minds to His own, and raise any praise, reverence, worship and thanksgiving which out of the heart and with all the full-consciousness and seriousness, then the Heavenly Father will welcome us with his hands open.

God would keep us from prayer hypocrites with this allusive verse:

“Wherefore the Lord said, Forasmuch as this people draw near me with their mouth, and with their lips do honour me, but have removed their heart far from me, and their fear toward me is taught by the precept of men: …” (Isaiah 29:13)

Praying in holiness, and done the right way, will ensure that we enter His presence, where the doors of blessings have opened, so that we can receive the blessings of good spiritual, physical blessings (health, healing) as well as material blessings.

My brother in the Lord Jesus,
If there has been an unanswered prayer, let this article may help you. God bless you

Indonesia, March 21, 2010 by Abraham Hari Endarwanto.

Leave a comment